Berantas Mafia Pajak, Pakai Cara Jokowi
atau Dirut KAI?
Liputan6.com, Jakarta : Sektor perpajakan di Indonesia sering kali
dikaitkan dengan masalah korupsi atau manipulasi besaran pajak yang dibayarkan
wajib pajak. Adanya manipulasi ini terjadi karena oknum mafia pajak yang tak
ubahnya seperti preman dalam sektor ini.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komite Tetap Pajak Kadin Antonius
Prijo Handojo Kristanto. Dia menyebutkan praktek korupsi pada sektor pajak ini
sebenarnya merupakan hal yang biasa pada masa lalu.
"Dari dulu memang kulturnya seperti itu, dan pada masa lalu itu menjadi
hal yang wajar, tetapi sekarang hal-hal seperti itu diusut KPK," ujar dia
di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Untuk menuntaskan mafia pajak ini, lanjut Kristanto, sebenarnya pemerintah
bisa melakukan pendekatan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Jokowi atau
Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan dalam menertibkan pedagang yang selama ini
banyak dinaungi preman.
"Sebenarnya tidak harus dengan cara kekerasan, tetapi dengan
komunikasi human to human bisa dilakukan. Seperti Jokowi, dia
ajak makan itu semua yang keberatan waktu penggusuran, atau seperti Jonan yang
memindahkan pegawai stasiun A ke stasiun B dan sebaliknya. Karena
pedagang-pedagang yang jualan itu kan pasti ada hubungan dengan pegawai ini,
kalau pegawai dipindah maka putus sudah," tutur dia.
Dia juga mengatakan, jika pengusaha ini menghemat pembayaran pajak, bisa
dilakukan dengan cara yang baik seperti membayar pajak tepat waktu sehingga ada
sangsi tambahan yang malah memperbesar nilai pajak. Atau penggunaan aturan
dengan tepat sesuai dengan bisnis berjalan.
"Melakukan penipuan omzet itu ya tidak diperbolehkan, yang boleh itu
pengusaha menggunakan aturan-aturan pajak yang paling memungkinkan untuk
melakukan penghematan pajak. Atau kalau mau memperendah bayar pajak ya dengan
cara membayar pajak tepat waktu agar tidak dapat sangsi pajak," tandas
dia.
Analisis: Menurut saya masalah perpajakan di Indonesia sudah masuk ke
tingkat yang tinggi dan cara jokowi dinilai lebih efektif untuk mengurangin
tingkat masalah dalam perpajakan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar